Usus besar dilapisi oleh membran mukosa tanpa lipatan kecuali pada bagian rektum. Fungsi utama usus besar adalah mengabsorpsi air membentuk massa feses, dan membentuk lendir untuk melumasi permukaan mukosa.
Didalam
usus besar terdapat bakteri yaitu Escherichia Coli (E. Coli) yang hidup pada makanan yang tidak dapat cerna oleh manusia, misalnya selulosa dan menghasilkan vitamin K dan Biotin. Kedua produk yang disintesis oleh E. Coli, yaitu vitamin K dan Biotin, diserap masuk ke dalam tubuh melalui dinding kolon.
Jadi, di dalam kolon tidak terjadi pencernaan mekanis maupun kimiawi, yang terjadi adalah penyerapan air dan pembentukan feses yang dapat tersimpan kurang lebih 24 jam.
Dalam sistem pencernaan, posisi kolon mula-mula naik, yaitu dimulai dari apendiks (usus buntu), kemudian mendatar dan turun kembali sampai poros usus (rektum). Kolon naik disebut kolon askenden,
kolon mendatar disebut transversum dan kolon turun disebut deskenden.
Feses yang terbentuk terdorong ke rektum secara peristaltik dan dikeluarkan lewat anus. Pengeluaran feses lewat anus disebut proses defekasi.
Proses defekasi (buang air besar) terjadi sebagai berikut. Lubang anus terdiri atas otot sfinkter anus yang berupa otot polos dibagian luar. Pada saat lambung dan usus halus terisi kembali, terjadi rangsangan pada kolon untuk proses defekasi. Rangsangan ini disebut refleks gastrokolik yang secara sadar dapat dirasakan. Bila kita melakukan kontraksi (mengejan), dinding perut dan otot bagian dalam secara refleks mengendur pula. Ini mengakibatkan berkontraksinya otot kolon dan rektum sehingga feses terdorong keluar.