Sitoskeleton atau rangka sel tersusun atas 3 jenis serabut yang berbeda yaitu :
1. Mikrofilamen atau filament aktin
Mikrofilamen adalah rantai ganda protein yang saling bertaut dan tipis. Mikrofilamen tidak terlihat bila diamati dengan mikroskop cahaya. Mikrofilamen berdiameter 5-6 nanometer (nm). Mikrofilamen terdiri dari protein yang disebut aktin.
2. Mikrotubul
Mikrotubul adalah rantai protein yang berbentuk spiral dan spiral ini berbentuk tabung berlubang. Mikrotubul tersusun atas bola-bola molekul yang lebih besar dari aktin, bola-bola ini disebut tubulin. Diameter mikrotubul lebih kurang 25 nanometer. Mikrotubul merupakan serabut penyusun sitoskeleton terbesar. Mikrotubul dapat membentuk organel sitoplasma berupa sentriol, silia, dan flagella.
Sentriol berbentuk silindris dan disusun dari mikrotubul yang tersusun sangat teratur. Sentriol akan membentuk benang-benang gelondong inti waktu sel membelah. Silia dan flagel merupakan tonjolan yang dapat bergerak bebas, dapat dijulurkan dan juga tersusun dari mikrotubul.
Mikrotubul mempunyai fungsi mengarahkan gerakan komponen-komponen sel, mempertahankan bentuk sel, serta membantu dalam pembelahan sel secara mitosis.
3. Filament antara (serabut antara)
Filamen antara adalah rantai molekul protein yang berbentuk untaian yang saling melilit. Filamen ini berdiameter 8-10 nm. Filamen ini disebut filamen antara karena ukurannya antara mikrofilamen dan mikrotubu. Serabut ini tersusun atas protein yang disebut finetin, namun tidak semua sel terusun atas fimetin. Sebagai contohnya sel kulit filamennya tersusun oleh protein keratin.
Fungsi sitoskeleton adalah sebagai berikut :
a. Memberikan kekuatan mekanik pada sel
b. Menjadi kerangka sel
c. Membantu gerakan substansi dari satu bagian sel ke bagian lain.